fg

furhan

Minggu, 06 Desember 2009

Bulan Tak Lagi Redup

Saatku langkahkan kakiku melangkah

Tapak demi tapak demi detak

Lelah yang kini kurasakan

Capek Menyelimuti jiwa bathinku

Apakah daya yang ……tak kuasa

Semua telah berlalu begitu cepat

Hingga saatnya kita harus berpisah oleh ruang dan waktu

Kini………

Bulan tak lagi redup

Karena ditemani dua sejoli yang saling memadu kasih

Antara kita yang tertindas dan di tindas

Kalau boleh bertanya kita diposisi mana

Dari hati yang paling dalam, ingin kuungkapkan sesuatu

Maafkan…….maafkan aku adikku

Semua yang kuberikan belum seberapa

Mungkin akan mengecewakanmu

Aku tak berdaya adikku

Marilah kita buat bulan hidup lagi

Berjuanglah tuk masa depanmu

Ngga perlu lagi ada cinta yang harus tumbuh bersemi
Terlalu banyak sesal yang terjadi
Sudah lelah hati dengar janji-janji
Ngga perlu lagi
Selalu aja ada bergudang alasan
Rasanya kita memang ngga bisa sejalan
Ngga baik maksa yang ngga sehati
Nanti malah Cuma bikin sakit hati

Ngga perlu ada lagi senyum yang bikin kantong deg-degan
Percuma mati-matian berkorban
Berharap sikap bisa cepat berganti
Ngga ada perubahan
Pernahkah terpikir tentang rasa kecewa
Dan lagu dengan judul hati yang luka
Ceritapun lalu penuh oleh masalah
Lebih baik memang harus ada yang mengalah 

Ngga perlu bohongi diri kalau memang ngga punya cinta
Ngga usah terpaksa mengerti kalo cuman menambah beban 

Biarlah sepi yang menemani berpisah mungkin jalan yang terbaik
Dewasakan diri lebih berarti ingatlah satu kalimat sakti
Cinta nggak harus saling memiliki

Mungkin memang ngga mungkin bersama kalau tujuannya nggak searah
Bergandeng tangan tapi ngga bisa sejalan
Paksakan diri Cuma numpuk emosi
Hobby berjanji juga ingkari janji
Tawarkan tangis sudah jadi tradisi
Kenapa masih juga buang-buang energi
Jika memang selalu saja begini
Bukankah lebih baik jalan sendiri-sendiri

Tangan tak sampai

Pernahkah kau dengar
Burung-burung bernyanyi
Pernahkah kau dengarkan dia menangis
Tawa dan tangis yang kudengar
Sama merdunya...
Ataukah memang aku tak tahu senandungnya

Kuingat ada senyum yang abadi
Di bibirmu
Mengapa tiada lagi kini, sayang...
Semua duka yang kau alami
Sudah nasibmu...
Untuk apa kau sembunyikan senyum di bibirmu

Walau ingin hatimu memeluk gunung
Manalah mungkin tangan tak sampai
Walau ingin hatimu memetik bintang
Manalah mungkin tiada sayapmu

Biarlah yang hitam menjadi hitam
Jangan harapkan jadi putih
Biarlah rembulan di atas sana
Manalah mungkin turun kesini

Lihatlah, malam ini kau tak lagi sendiri
Bolehkah ku ingin menemani, sayang
Ingin kudengar ceritamu
Tentang hidupmu...
Nikmatilah apa yang kau dapat di dunia

Kau dan aku satu

Kusimpan suratmu kasihku
yang kau kirimkan dari seberang sana
dalam kata - kata kau ucap hati rindu
lamanya sebuah penantian

Simpanlah rindumu kasihku
jangan kau beri kepada siapapun
demi janji kita, untuk kita berdua
selamanya kau dan aku satu


Biarlah di dalam mimpiku dan mimpimu
kita bertemu saling melepas rindu
Biarlah di dalam mimpiku dan mimpimu
kita bertemu bercumbu mesra.

Simpanlah rindumu kasihku
jangan kau beri kepada siapapun
demi janji kita, untuk kita berdua
selamanya kau dan aku satu

Tiada nama seindah namamu



Rintik hujan turun saat kita berdua
Ku cari kehangatan ku dekati dirimu


Tubuhmu dan tubuhku menyatu dalam diam
Hanya pandangan mata ku tertunduk dan malu
Ingat betapa indahnya mesra cinta kita berdua


Hatiku pun melayang tak mampu ku berkata
Hanya pandangan mata cinta kita bersatu


Hanya satu jalan menuju harapan
Berdua saling mengasihi
Tinggal satu langkah menuju bahagia
Menghilas rintangan yang ada
Aku kan bersumpah
Aku kan berjanji
Tiada nama seindah namamu

Kau selalu di hatiku

Kau selalu di hatiku
Terpaut di dalam sukma
Tiada ku bimbang tiada ku ragu
Akan setia janjimu

Bersemi di dalam kalbu
Penawar hati nan lara
Padamu bintang, padamu bulan
Saksi yang abadi

Sambutlah tanganku ini
Belailah dengan mesra
Kasihmu hanya untukku
Hingga akhir nanti

Kau selalu di hatiku
Bersemi di dalam kalbu
Dari semula hingga akhirnya
Kasih ku serahkan

Sabtu, 21 November 2009

Tiga Sahabat

Ini sekilas cerita tentang awal mula terjadi persahabatan. Awalnya aku kenal ma konyel (Hermin). mulanya kami cuman berteman biasa aja, lama-kelamaan kami saling curhat. Waktu itu aku curhat, coz q baru putuz ma cewek q tepat nya tanggal 7 juli 2009. Tak selang berapa haripun tiba-tiba hermin gantian curhat ma q, katanya ia baru ja putus tepatnya tanggal 18 agustus 2009. Pas hari putus tu, kami berdua knl ma ateng ( Riyan yang paling caem ). E........ baru sehari knal ma dy, besuknya dy juga putus ma cwenya. Akhirnya kami bertiga pun sepakat untuk menjadi sahabat. Ada senang, ada sedih, pokoknya kita hadapi bersama.Tapi sayangnya persahabatan kami tak seindah yang kita pikirkan. Hampir setiap hari kita selalu mendapat cobaan. Tapi dengan kekompakan kita, kami dapat melalui cobaan yang menghadang. Dan kita pun yakin bahwa BERSAMA KITA BISA.

Bersambung....................................


Itu lah sekilas cuplikan cerita TIGA SAHABAT

( Kalau ada sumur diladang, boleh kita numpang mandi."Kalau ada umur panjang boleh kita berjumpa lagi )